Halaman

Kamis, 06 September 2012

Makam kaisar Cao Cao

Makan seorang Jendral cerdas dan pemimpin abad ke-3 yang bernama Cao Cao telah ditemukan di desa Xingaoxue di dekat kota Anyang, Propinsi Henan. Komplek pemakaman tersebut diperkirakan berusia sekitar 1800 tahun dan memiliki luas 8000 meter persegi.

Di dalam makam tersebut ditemukan jasad seorang pria dan dua orang perempuan, yang pria diperkirakan berumur sekitar 65 tahun dan menurut para ahli jasad tersebut adalah Cao Cao yang meninggal pada tahun 220 Masehi. Menurut para sejarawan kepandaian militer dan politik Cao Cao membuat ia mampu membangun negara Wei yang dianggap sebagai negara terkuat dan termakmur di Cina selama periode tiga kerajaan di mana saat itu Cina terbagi menjadi tiga wilayah yang berbeda. Sedangkan dua jasad perempuan, yang satu berumur sekitar 50 tahun dan diperkirakan sebagai permaisuri dan yang satunya berumur sekitar 20 tahunan dan diperkirakan sebagai pelayan.

 
makam cao cao

Di dalam kompleks pemakaman tersebut juga ditemukan lukisan-lukisan batu yang menampilkan kehidupan sosial masyarakat masa Cao Cao. Lalu ditemukan juga sebuah lempengan batu yang berisi ukiran mengenai obyek-obyek kurban dan beberapa barang lain yang dianggap sebagai milik pribadi Cao Cao.


lempengan cao caopeninggalan cao cao
Sebelumnya, sebuah lempengan batu bertuliskan "Raja Wu dari Wei", yaitu gelar yang diberikan kepada Cao Cao setelah ia meninggal, sempat dicuri dari makam tersebut, namun pihak yang berwajib berhasil mendapatkannya kembali.

raja wu dari wei"Lempeng batu bertuliskan gelar tersebut adalah bukti terkuat yang kami miliki bahwa makam itu adalah milik Cao Cao." Kata Liu Qingzhu, arkeolog dari Chinese Academy of Social Sciences.

"Kami percaya tidak ada satu orangpun yang dapat memiliki relik yang bertuliskan mengenai Cao Cao di dalam sebuah makam sebanyak itu, kecuali, tentu saja makam itu milik Cao Cao sendiri."

Cao Cao yang kita kenal lewat buku-buku dan film adalah pemimpin terakhir dinasti Han timur sebelum akhirnya membentuk negara sendiri pada periode kekacauan politik masa tiga kerajaan.

Ia meninggal pada tahun 220 Masehi di Luoyang, sebuah kota di timur dinasti han dan dianugerahkan gelar sebagai kaisar negara Wei yang didirikannya.

Ayahnya adalah anak adopsi dari kasim kepala di pengadilan kerajaan dan Cao adalah seorang komandan sebuah pasukan kecil sebelum ia diangkat sebagai jenderal setelah berhasil memadamkan pemberontakan yang mengancam kerajaan Han.

Karakter yang menampilkan Cao Cao sering digambarkan sebagai seorang berandalan yang licik dalam novel ternama "Romance of The Three Kingdoms". Karakternya yang licik ini begitu terkenal di Cina sehingga bahkan dijadikan pepatah yang berbunyi "Jika kamu membicarakan Cao Cao, maka Cao Cao akan datang". Selain sebagai jenderal, Cao Cao juga dikenal sebagai seorang penyair.

 
(dailymail.co.uk)
sumber

Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar